BERITAACEH (Aceh Tenggara) – Dengan pembiayaan yang diberikan oleh Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane, usaha kilang, gudang, dan tempat penjemuran jagung milik Karimun Munthe, yang juga Pembina Kelompok Tani ‘Tuah Sepakat’ Desa Lawe Kongker Hilir, itu terus berkembang.
PT Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane, melalui produk pembiayaan produktif mendukung pengembangan tanaman jagung di Aceh Tenggara (Agara). Dukungan terhadap komoditi andalan di kabupaten itu diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di Desa Lawe Kongker Hilir, Kecamatan Lawe Alas, yang merupakan salah satu sentra penghasil jagung di Aceh Tenggara.
Pemimpin Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane, Taufik Saleh, didampingi Kasie Pembiayaan, Arif Wahyudin, dan Account Officer (AO), Zaki Abrar, beberapa hari lalu, mengunjungi kilang, gudang, dan tempat penjemuran jagung dari masyarakat milik Karimun Munthe, yang berada di Desa Lawe Kongker Hilir. Kamirun adalah salah seorang nasabah yang selama ini menjalankan usaha berkat dukungan pembiayaan dari Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane.
Menurut data Kementerian Pertanian Republik Indonesia di laman pertanian.go.id, Kabupaten Aceh Tenggara memiliki luas areal jagung sebesar 30.000 ha. Dalam 1 ha rata-rata dapat memproduksi 7,2 ton per ha. Setiap hari sekitar 75 ha di Agara panen jagung dengan produksi sekitar 540 ton dan harga jual Rp 3.150/kilogram. Sehingga dapat dikatakan, jagung merupakan salah satu penggerak utama ekonomi di Agara.
Menurut Taufik Saleh, perkembangan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan dengan menyalurkan pembiayaan berupa modal kepada para pelaku usaha. Pendekatan klaster, menurutnya, merupakan upaya untuk mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan, baik industri pendukung yang terkait, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, penelitian, pelatihan pendidikan, teknologi, sumber daya alam, serta lembaga terkait lainnya.
“Dengan dukungan pembiayaan modal, kita harapkan perusahaan atau usaha itu memperoleh manfaat berupa sinergi dan efisiensi yang tinggi dibanding jika mereka bekerja sendiri,” ujar Taufik Saleh. Sebagai contoh, sebutnya, klaster jagung di Aceh Tenggara. Dengan pembiayaan yang diberikan oleh Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane, usaha kilang, gudang, dan tempat penjemuran jagung milik Karimun Munthe, yang juga Pembina Kelompok Tani ‘Tuah Sepakat’ Desa Lawe Kongker Hilir, itu terus berkembang.
Selain bekerja sebagai petani dan pemilik kilang jagung, Kamirun Munthe dengan berkat dukungan dari Bank Aceh Syariah Kutacane juga menyediakan transportasi (truk) untuk menjual hasil bumi khususnya jagung dari seluruh petani di sekitar desanya ke sejumlah wilayah di Aceh maupun ke luar daerah seperti Sumatera Utara.
Di kilang, gudang, dan tempat penjemuran jagung miliknya, Karimun Munthe menjalankan kegiatan usahanya bersama 20 anggota kelompok tani tersebut dan masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas yang ada tempat tersebut seperti lantai jemur dan mesin pemipil jagung. Ia juga menampung hasil panen masyarakat di sekitar kilangnya.
Dengan sistem kerja yang diterapkan, Karimun dapat menyerap tenaga kerja di sekitar tempat usahanya. Pekerjanya ada yang diberi gaji bulanan dan ada juga dibayar upah harian seperti untuk yang melakukan bongkar muat barang, pemipilan dan penjemuran jagung, sopir yang mengangkut dan menjemput barang, serta pekerjaan lain yang berkaitan dengan pengembangan tanaman jagung mulai dari panen sampai pengiriman hasil panen tersebut ke berbagai daerah di Aceh dan Sumatera Utara.
Karimun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT Bank Aceh Syariah Kutacane yang selalu komit dalam pengembangan UMKM untuk meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat di kabupaten yang dijuluki ‘Bumi Sepakat Segenap’ tersebut.