BERITAACEH | Kali ini telah terjadi lagi tanah longsor pada galian tambang emas tradisional di lokasi tambang PT. PSU Gampong Simpang Dua, Kecamatan Kluet Tengah, pada hari Minggu, 14 Maret 2021, sekitar pukul 02.00 Wib, dengan delapan orang penambang yang tertimbun di dalam lobang galian tambang.
Kemudian Kapolres Aceh Selatan AKBP Ardanto Nugroho S.IK, SH, MH melalui Kapolsek Kluet Tengah, Iptu Jamaludin mengatakan, sebagian masyarakat di wilayah Kluet Raya dan luar Kluet melakukan penggalian penambangan batu emas secara tradisional. Namun naas pada malam tersebut terjadi musibah yang tidak diduga sebelumnya.
“Masyarakat melakukan aktifitas galian pencarian batu emas dimulai pukul 18.00 Wib s/d 06.00 Wib, sekira pukul 02.00 Wib terjadi kecelakaan tertimbunnya para penambang yang sedang berada dalam lobang galian,”kata Iptu Jamaluddin, Minggu, 15 Maret 2021.
Kejadianya ini diakibatkan ambruknya langit-langit lobang galian, setelah kejadian tersebut masyarakat yang juga penambang berada di lokasi kejadian, segera melakukan pertolongan dan mengevakuasi para korban dengan cara menggali timbunan tanah yang ambruk tersebut dengan alat seadanya.
‘Kemudian korban berhasil dievakuasi setelah sekita satu jam. Adapun jumlah korban pada kejadian tersebut adalah lima orang tertimbun di dalam lobang, sedangkan tiga orang berhasil menyelamatkan diri karena tiga orang tersebut berada di sekitar pintu lobang,” ungkapnya.
Akibat dari kejadian tersebut tiga orang mengalami luka ringan, tiga orang mengalami luka berat dan dua orang meningal dunia.
“Sebagian korban di bawa ke Puskesmas Menggamat Kluet Tengah dengan menggunakan mobil ambulance dan sebagian korban di bawa dengan roda dua,” jelas Jamaluddin.
Adapun nama-nama korban yakni, korban luka berat ada tiga orang diantaranya, Razali (36) warga Gampong Ie Mirah Kecamatan Pasie Raja mengalami luka robek di kepala, Al Hafid Danil Ulia Rafi (21) warga Gampong Baro Kecamatan Pasie Raja mengalami luka robek di kepala, dan Satriwan, Gampong Silolo Kecamatan Pasie Raja mengalami luka di tangan, sesak napas, dan belum sadarkan diri.
Sementara dua orang penambang meninggal dunia masing-masing adalah Al Kindi Nur (47), asal Gampong Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara dan Muswardi (27), asal Gampong Tepin Gajah, Kecamatan Pasie Raja.
“Tiga korban lainnya mengalami luka ringan”, pungkasnya