BERITAACEH | Jakarta – 5.000 lebih pengunjuk rasa antivaksin, beberapa dari mereka mengibarkan bendera Yunani dan salib kayu, berunjuk rasa di Athena pada hari Rabu untuk menentang program vaksinasi Covid-19 Yunani.
Sambil berteriak “ambil vaksinmu dan pergi dari sini!” dan menyerukan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis untuk mengundurkan diri, para pengunjuk rasa berkumpul di luar parlemen di bawah pengawasan ketat polisi.
Protes hari Rabu adalah penolakan terbesar terhadap upaya vaksinasi. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Pulse untuk Skai TV menemukan sebagian besar orang Yunani mengatakan mereka bersedia divaksin, dan mayoritas mendukung vaksinasi wajib untuk beberapa segmen populasi, menurut laporan Reuters, 15 Juli 2021.
Sekitar 41% orang Yunani sudah divaksinasi penuh. Pada hari Senin, pemerintah memerintahkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan dan staf panti jompo menyusul peningkatan tajam dalam infeksi Covid-19 baru di tengah musim liburan yang vital.
“Setiap orang memiliki hak untuk memilih. Kami memilih bahwa pemerintah tidak memilih untuk kami,” kata Faidon Vovolis, seorang ahli jantung, yang mempertanyakan penelitian ilmiah seputar masker dan vaksin.
Vovolis memimpin gerakan antivaksin “Free Again, yang menyelenggarakan protes hari Rabu. Dia mengatakan mendirikan kelompok itu sebagai tanggapan terhadap “langkah-langkah keras” pemerintah untuk menahan virus corona.
Protes cukup umum di Yunani dan ada beberapa unjuk rasa dalam beberapa bulan terakhir tentang beragam isu, mulai dari undang-undang perburuhan baru hingga kampanye militer Israel terbaru di Gaza.
Yunani, negara berpenduduk 11 juta, mencatat 444.700 infeksi sejak pandemi Covid-19 dimulai dan 12.782 telah meninggal, dan pihak berwenang mencatat hampir 3.000 infeksi baru pada hari Rabu.
(REUTERS)