BERITAACEH.co, Banda Aceh | Pejabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki membuka Musyawarah Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Musprov Koni) Aceh ke XIII di Hotel Grand Permata Hati, Sabtu (24/12/2022, Kota Banda Aceh.
“Olah raga Aceh harus bangkit. Untuk membangkitkan benih-benih generasi Aceh,” katanya.
Dia menyebutkan, selama ini Aceh mendapat prestasi luar luar biasa pada jenjang olah raga tingkat nasional. Bahkan nama Aceh telah di harumkan beberapa cabang olah raya yang lolos pada Asian Games.
” Ini harus dipertahankan. Agar prestasi Aceh olahraga Aceh terus berkembang,” ungkapnya.
Sementara Ketua Koni Aceh Muzakir Manaf alias Muallem mengharapkan agar nantinya ketua yang terpilih dapat meningkatkan prestasi olah raga di Aceh.
” Tidak boleh kendur, harus maju sekaligus meningkatkan sumber daya terhadap atlit,” jelasnya.
Menurut Muallem, kendala yang dialami oleh Koni Aceh, hanya persoalan anggaran yang disediakan oleh Gubernur. Namun pengurus Kono harus kompak antara Eksekutif dan Legislatif.
“Maju atau tidak maju olahraga tergantung lobi-lobi anggaran. Persoalan yang terjadi di Kono hanya masalah anggaran saja,” Muallem.
Sementara Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman disela-sela pembukaan Musprov Koni Aceh, meminta kepada pengurus KONI Aceh dibawah kepemimpinan yang baru agar dapat menjalankan tugas dengan lebih maksimal dalam mempersiapkan kontingen Aceh, sehingga dapat melahirkan atlet-atlet yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Dia menyebutkan, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 merupakan penyelenggaraan ajang multi-olahraga nasional utama pertama yang diselenggarakan oleh dua provinsi sekaligus, dengan Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah.
“Saya yakin PON ke – 21 nanti akan ditorehkan dengan tinta emas yang mempunyai semangat kebangsaan kuat untuk mempersatukan bangsa Indonesia khususnya di tahun politik 2024 nanti,” ucapnya.
Ia menambahkan, PON merupakan suatu ajang olahraga yang sangat penting, sehingga membutuhkan perhatian dari seluruh anggota panitia yang terlibat di dalamnya, serta jajaran pemerintahan.
“Kekompakan dari KONI menjadi salah satu hal penting untuk menunjang kesuksesan penyelenggaran PON ini,” ungkapnya.
Terkait mengenai pembangunan venue dan sarana prasarana dinilainya hingga sekarang sudah sesuai apa yang direncanakan, saatnya mulai percepatan-percepatan.
“Tadi sudah kita dengarkan kesiapan Aceh dan Sumatera Utara dari para Gubernur sebagai Ketua Panitia Besar PON masing-masing. Saya rasa pembangunan venue sampai dengan saat ini berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Akan tetapi mulai Januari kita tidak bisa kalau berjalan santai, kita harus berlari untuk mengejar akhir sebelum 2024 itu semua sudah siap,” kata.
Ada yang lebih istimewa lagi, disebutkan bahwa Pekan Olahraga Nasional tersebut akan menorehkan berbagai sejarah, selain menjadi yang pertama dengan sebutan tuan rumah bersama, juga dinilai tahun tersebut merupakan tahun dimana hajatan demokrasi bangsa digelar, yang sering disebut sebagai tahun politik.
“Bahkan di 2024 itu kesibukan semakin banyak tapi saya yakin PON ke-21 Tahun 2024 ini akan menjadi Pekan Olahraga Nasional yang dikenang sebagai PON di dua provinsi, PON yang dilakukan di tahun politik,” ucapnya.
Namun demikian sebagaimana jiwa olahraga yang selalu mengedepankan sportivitas, kebersamaan, dan kejujuran, situasi apapun di tahun 2024 diharapkan PON justru akan menjadi pemersatu bangsa.
“Dan juga yang terpenting PON 2024 Aceh-Sumut akan dikenang sebagai Pekan Olahraga Nasional yang mempersatukan bangsa Indonesia,” tutupnya.