BERITAACEH – Arkeolog terpukau saat mereka menemukan sebuah kapal karam milik Spanyol yang berusia 300 tahun yang menyimpan harta bernilai miliaran rupiah.
Dalam sebuah wawancara dengan National Geographic, dia mengaku ketika menyelam dengan kapal selam biasanya akan kembali tanpa menemukan apapun di dasar laut.
Eric Scmitt yang merupakan seorang penduduk Florida yang telah menemukan kapal itu bersama keluargannya, dan menunggu hingga bulan Juli 2015 silam untuk mengungkapkan penemuan tersebut.
“Biasanya kita menggali lubang kosong dan menemukan kaleng bir,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Express.
Namun pada penyelaman kali ini berbeda, di perairan lebih dari 300 meter di lepas pantai di Fort Pierce, Florida timnya menemukan sebuah harta karun.
Para peneliti itu menemukan sebuah Kapal Capitana pada Juni 2015 lalu bersama dengan 52 koin emas, 12 meter rantai emas dan 110 koin perak serta kancing yang semuanya benilai lebih dari 1 juta dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp 14 miliar.
Kapal tersebut merupakan salah satu dari 11 kapal yang mengangkut emas, perak dan sumber daya berharga lainnya dari koloni Spanyol di Dunia Baru ke Eropa pada awal abad ke-18.
Kapal-kapal itu tenggelam saat badai yang menerjang mereka pada 30 dan 31 juli 1715 silam, ketika berlayar melewati Florida dalam perjalanan menuju Spanyol.
“Itu benar-benar terasa tidak nyata. Saya terpesona, saya benar-benar gemetar,” ujar salah satu pendiri 1715 Fleet-Queens Jewels, Brent Brisben, mengenang hari tersebut.
Brisben mengatakan penemuan itu ‘mungkin yang terbesar dalam hal volume dan kelangkaan’.
Koin emas termasuk spesimen yang sangat langka yang disebut Tricentennial Royal senilai lebih dari Rp 7 miliar ditemukan.
Schmitt dan timnya terus mengerjakan situs yang menghasilkan juta dolar itu.
Mereka telah menemukan beberapa koin perak dan kancing serta beberapa tempat lilin sejak itu, tetapi tidak ada yang seperti penemuan awal.
Semua artefak berada di bawah yurisdiksi pengadilan distrik Amerika Serikat di distrik selatan Florida di bawah asuhan perusahaan Brisben.
Negara bagian Florida berhak atas 20 persen dari apa pun yang ditemukan oleh Brisben atau kontraktornya.
Setiap tahun, Florida akan mengirim perwakilan untuk memeriksa apa pun yang ditemukan oleh tim, dan mengajukan permintaan untuk barang-barang yang ingin mereka transfer ke museum ke Pengadilan.
Brisben menambahkan jika Pengadilan setuju, perusahaan menyerahkan barang-barang itu.
Dengan temuan Capitana, setelah negara mengambil bagiannya, Brisben dan keluarga Schmitt membagi pendapatan secara merata.
Temuan serupa dibuat di Cape Canaveral, di pantai timur laut Florida, lokasi yang dengan cepat menjadi identik dengan kemunculan kembali kapal-kapal sejak 500 tahun yang lalu.
Salah satu penemuan paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir adalah La Trinite, kapal Prancis abad ke-16 yang berada di pusat pertempuran antara Prancis dan Spanyol.
Dari 2013-2015, Eksplorasi Kelautan Global (GME) yang dikepalai oleh Presiden Bobby Pritchett memperoleh 14 izin negara untuk mensurvei dan menyelam di area seluas hampir 260 kilometer persegi dari tanjung.
Pada 2016 detektor logam akhirnya mengambil apa yang tampak sebagai meriam besi, berbaring di samping meriam perunggu dengan tanda yang menunjukkan royalti Prancis.
Arkeolog, Chuck Meide, juga memuji penemuan itu ketika ia mencatat peran kunci kapal La Trinite dalam kisah asal Florida, karena membawa emas, perak dan barang-barang lainnya ke wilayah tersebut selama periode ambisi kolonial Perancis.
“Di dunia kapal dan harta, benar-benar tidak ada cerita yang lebih baik daripada La Trinite,” ujar Chuck Meide. (PIKIRAN RAKYAT).