BERITAACEH | Melalui event Aceh Perkusi 2021, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh berharap kaum milenial ikut andil dalam melestarikan seni dan budaya Aceh sehingga terciptanya generasi muda Aceh yang berorientasi pada keleluasaaan berkreasi yang positif dan progresif.
Hal tersebut disampaikan Kadisbudpar Aceh Jamaluddin, SE., M.Si, Ak, yang diwakili oleh Kabid Bahasa dan Seni, Nurlaila Hanjah, S.Sos, MM saat membuka acara event Aceh Perkusi 2021, di Gedung Taman Budaya, Sabtu, 13 Maret 2021.
“Pemerintah Aceh mendukung minat generasi muda untuk mewujudkan seni budaya yang penuh toleransi dengan menyediakan wadah penyaluran bakat dalam berbagai bidang seni dan budaya,” ujar Nurlaila.
Lebih lanjut ia menjelaskan kegiatan ini merupakan prioritas pembangunan manusia Indonesia yang mengarah pada pembangunan mental generasi muda daerah.
“Melalui kegiatan ini diharapkan gairah para pelaku seni dan budaya di Aceh yang sempat terpuruk akibat pandemi covid-19 kembali bangkit, sehingga warisan nilai budaya tetap terjaga” harapnya.
Selain hal di atas, kata Nurlaila, pagelaran ini bertujuan menjaga eksistensi musik tradisi Aceh di kalangan generasi muda dan menjadikan musik perkusi Aceh dapat dikemas menjadi lebih industrial di tangan kaum milenial.
Di akhir penjelasannya, Nurlaila juga menegaskan event tersebut dilaksanakan dengan konsep penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat sebagai dukungan pihaknya atas program pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19.
“Penerapan Prokes, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan kegiatan ini, sehingga kita dapat bersama-sama memerangi virus Covid-19,” imbuhnya.
Kegiatan Aceh Perkusi 2021 yang akan digelar selama dua hari berturut-turut 13-14 Maret 2021 ini akan menyasar kalangan muda yang kreatif dan komunitas-komunitas musik di Aceh untuk mengeksplor musik perkusi Aceh dalam setiap karya.