BERITAACEH – Dinas Pertanahan Aceh menggelar konsultasi Publik, terkait pengadaan tanah Ruas jalan Tol Binjei – Langsa Segmen Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Aceh Timur, yang diikuti sejumlah perusahaan untuk pembebasan lahan pembangunan proyek Tol.
Kepala Dinas Perternahan Aceh Edi Yandra menyebutkan, diskusi publik membahas terkait pembebasan lahan milik perusahaan Hak Guna Usaha (HGU) yang terdampak Jalan pembangunan Jalan Tol Aceh.
“Namun keberadaan lahan itu, lokasinya di Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur,” katanya, Senin, 29 Juli 2020, disalah satu hotel di Banda Aceh.
Dia menyebutkan, perusahan tersebut adalah PT Damar Agung, PT PD Pati Pantai Kiara, PT Perkebunan Nusantara I, PT Seumadam, PT Socfin Indonesia, PT Sri Kuala, PT Atjeh Raya Pindo. Menurut Edi ketujuh perusahaan itu sertifikat tanah terikat dengan Bank Luar Negeri.
” Mungkin ini agak lama pembebasan lahan. Ada terikat dengan pihak lain, sebab hampir 90 persen yang imbas jalan Tol, milik perusahaan yang memiliki HGU,” ungkap.
Sementara Kapala Bidang Pengadaan Tanah Faisal menguraikan, pembesan lahan untuk Proyek Tol Stegmen Bijei- Langsa lebih cepat. Pasalnya lahan yang terimbas Tol itu hanya milik perusahaan.
“Pembebasannya lebih cepat. Target tahun 2020 sudah selesai,”
Dia menyebutkan untuk pembebasan lahan itu tidak ada terkendala. Hanya satu lokasi ke yang imbas Tol satu Mesjid dan satu Lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU), akan tetapi pihak Dinas sedang mengsultasi dengan warga, apakah makam itu dipindahkan atau tidak.
“Cuma itu saja jadi kendala yang lain tidak ada,” ungkap.
Dia menyebutkan, progres Jalan Tol Aceh Tamiang – Kota Langsa hanya 40 kilo meter (KM).
“Stagmen Aceh Tamiang – Kota Langsa hanya 40 KM,” ungkapnya.
