BERITA ACEH – Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh beberapa bulan terakhir cukup mengkhawatirkan sejumlah pihak. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kurangnya efektivitas serta efesiensi konsep penanganan Covid-19 dari Pemerintah Aceh itu sendiri.
LSM Geumaseh beranggapan 3T (Testing, Tracking, Treatment) merupakan hal terpenting dalam konsep penanganan wabah Covid-19. Oleh sebab itu, dalam penanganan virus Pemerintah harus konsen terhadap 3 hal tersebut.
“Kita mendorong Pemerintah Aceh agar sesegera mungkin melakukan 1 juta swab test PCR gratis di Aceh bagi siapapun baik hasil tracking atau keinginan sendiri karena semakin besar jumlah tes maka semakin besar pula peluang penemuan kasus terkonfirmasi dengan demikian semakin cepat pula penanganan langkah selanjutnya guna memutus mata rantai penularan,” hal ini disampaikan oleh Faidhil Ketua Umum LSM Geumaseh, Rabu, 23 September 2020.
Menurutnya, selain 3T tersebut LSM Geumaseh meminta agar berbagai upaya yang dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat sehingga patuh terhadap protokol kesehatan juga menjadi prioritas utama yang harus dijalankan.
“Komunikasi perubahan perilaku harus diutamakan sebagai upaya preventif. Harus fokus, jangan kemudian membuat program yang orientasinya bukan sebagai upaya preventif bagi masyarakat tapi hanya sekedar untuk proses realisasi anggaran semata,” lanjut Faidhil
Pihaknya, melihat belum ada konsep yang terstruktur dari Pemerintah Aceh dalam penanganan menghadapi pandemi covid 19, hal tersebut terlihat dari program penanganan Covid-19 selama ini terkesan seperti hanya seremonial saja.
“Pemerintahan Aceh baik eksekutif maupun legislatif seperti tidak konsen, masih belum terstruktur dan masif, terus terusan mempertontokan konflik kepentingan antar lembaga. Hasilnya, ya seperti yang kita rasakan saat ini masyarakat dan tenaga kesehatan yang terus menerus menjadi korban,” ujar Faidhil
Geumaseh berharap agar Pemerintah bisa menghentikan sementara memperlihatkan konflik kepentingan pribadi dan kelompok supaya bisa lebih fokus terhadap penanganan wabah pandemi Covid-19.
“Kita berharap Pemerintahan Aceh simpan dulu kepentingan diluar masalah Covid-19, Fokus dan bergandengan tangan dengan berbagai pihak agar metode komunikasi perubahan perilaku bisa tercapai. Kalau tidak demikian maka dalam waktu dekat Aceh bisa dipastikan akan membutuhkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk menampung korban yang berjatuhan,” harap Faidhil. (Kan)