BERITAACEH – Badan Narkotika Nasional Provisi (BNP) Aceh mengajak Santri Dayah dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), untuk memutuskan mata rantai peredaran Narkoba di Aceh.
Brikjen Pol Drs Heru Pranoto menyebutkan, Aceh merupakan pintu masuk Narkoba dari negara jiran, dikirimkan melalui jalur laut. Kemudian diedarkan ke beberapa Provinsi lain melalui jalur darat.
“Untuk memutuskan rantai itu, semua stekholder harus dilibatkan,” katanya, saat penyerahan hadiah lomba Film Pendek Anti Narkoba, Minggu Malam, 26 Juli 2020 di Hotel Kriyad Banda Aceh.
Heru menyebutkan, BNNP Aceh telah berkerja sama dengan MPU Aceh, dan sejumlah Sarjana Alumni Santri Dayah. Selain BNNP Aceh berharap kepada pendai, dan Khatip – khatib khutbah Jum’at, menyampaikan bahaya Narkoba.
“Saya berharap kepada Ulama – ulama, dan da’i – da’i di Aceh menyampaikan, bahaya untuk generasi Aceh, khususnya pemuda dan pemudi Aceh, juga peran Ulama sangat penting,” ungkapnya.
Tambah Heru, untuk memutuskan rantai peredaran Narkoba di Aceh peran Ulama dan Umara termasuk da’i sangat terpengaruh, ketika menyampaikan ke ceramah – ceramah kepada Masyarakat. Selain itu juga MPU Aceh harus menyusun makalah – makalah tentang larangan menjual dan mengkonsumsi Narkoba.
“Saya juga telah membahas dengan MPU Aceh. Dalam sosialisasi, baik dikalangan Santri maupun ditempat lainya. Bahkan dalam pertemuan itu Saya meminta kepada MPU Aceh menyusun makalah larangan menggunakan Narkoba,” sebutnya.
Heru menyebutkan, BNNP Aceh telah berhasil mengadakan lomba Anti Narkoba. Bahkan Film itu pertama kali digagas oleh BNNP Aceh. Bahkan Film itu digagaskan untuk sosialisasi, baik ditangkat pelajar maupun umum.
adapun pemenang lomba Film pendek Anti Narkoba Katagori Pelajar, Juara Satu Judul Film Titipan Jadi Harapan disutradarai Ita Kausara. Juara kedua Judul Film Seorang Jojo disutradarai Fikrul Azka. Juara ketiga Judul Film Reuloh, di Sutradarai Tarmizi. Juara Favorit Netizen Judul Din Bakoeng di Sutradara M. Fathir Rizki.
Sambungnya, sementara Katagori Umum Juara Satu Judul Film Ruang, di Sutradarai Muhammad Rizal, Juara Dua Judul Film Hilang di Sutradarai Munawir, Juara tiga Judul Film Teulah, disl sutradarai Irwan Mahdi, jauara Favorit Natizen katagori umum di Sutradarai Muhammad Rizal.
“Film ini pertama kali digagaskan anak-anak dan Rakyat, tujuannya adalah untuk sosialisasi. Nantinya Film-film akan diusulkan tingkat Nasional,” ungkapnya.