BERITA ACEH – Badan Kependudukan Keluarga Berancana Nasional (BKKBN) Perwakilan Aceh mencatat angka stanting (lahir bertubuh pendek) di Aceh 37,5 persen. Sementara dua Kabupaten Kota Angka tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten Kota ain.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri, menyebutkan angka Stanting di Aceh mencapai 37,5 persen di Aceh. Penyebabnya ada tiga faktor, diantaranya, asupan gizi dan tidak mencukupi sejak bayi dalam kandungan.
” Itu faktor utama, bayi dalam kandungan itu membutuhkan asupan gizi yang cukup,” katanya, katanya pada sela-sela acara Pembinaan dan Karyawan dan Karyawati di Aula BKKBN Aceh, Jumat, 2 Oktober 2020..
Sahidal menyebutkan berdasarkan data yang diperoleh BKKBN Perwakilan Aceh, di Kota Subulussalam mencapai 45 persen, sedangkan di Aceh Singkil hanya 42 persen.
“Aceh SIngkil dan Kota Subulussalam angka yang tinggi dibandingkan dengan Kabupaten kota lain,” jelasnya.
Selain itu kata Dia, juga faktor Stanting terpengaruh, pola asumsi makanan ibu bayi sejak remaja. Sedangkan sumber makanan diseputaran tersedia, pola konsumsi yang berbeda.
“Mukim faktor sumber makanan Ini juga menentukan Stanting,” jelasnya.