BERITAACEH | Penemuan Batu Nisan ditemukan di lokasi pembangunan Gerbang Tol di Kajhu, Aceh Besar, diperkirakan makam kerajaan Aceh pada abad ke 17.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh Nurmatias menegaskan, paska penemuan Batu Nisan itu, tim BPCB Aceh telah menurunkan tim untuk meneliti sejumlah batu Nisan yang ditemukan di Daerah.
“Tim telah diturunkan dilokasi untuk, untuk meneliti penemuan itu. Jumlah bentuk Batu Nisan itu ada 41 jenis,” katanya, Kamis, (18/02/2021).
Berdasarkan hasil pengamatan tim BPCB monumen Batu Nisan diperkirakan makam-makan kerajaan Islam Aceh pada antara abad ke 17-18 lalu.
“ada 40 Nisam yang ditemukan, akan tetapi dibangikan lima titik, ada dua sebelah kira jalan dan ada sebelah kanan jalan, dengan jalan Tol bentuk temuannya ada batu bentuk temuan ada berasal dari tanah pasir, dan batuan andesip,” ungkap.
Dia menyebutkan penemuan batu nisan itu telah bergeser lokasinya diperkirakan akibat terjadi pembangunan atau bencana alam. Kecuali yang ada disebelah kanan jalan yang ada dekat pintu jalan tol
“Yang dipintul Tol itu masih dilokasi semula,” ungkap
BPCB telah melakukan pendataan sejumlah nisan-nisan di Aceh. Selain itu juga ada beberapa titik dijadikan Situs sejarah mengalami rusak akibat terjadi bencana alam.
“Ada juga beberap lokasi rusak akibat digerus air,” laut tegasnya.
Untuk menyelamatkan batu-batu nisan dan situs sejarah Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus mengusulkan ke BPCB, untuk ditetapkan sebagai lokasi cagar budaya.
“Nah jika tidak ada usulan dari BPCB tidak dapat menetapkan sebagai lokasi cagar Budaya Aceh,”pungkasnya.
Kebanyakan batu nisan sudah tertimbun tanah, namun ada juga yang masih tegak berdiri terlihat dengan jelas.
“Penemuan itu berawal saat anggota kita berkeliling melihat situs cagar budaya,” kata Ketua Komunitas Peubeudoh Sejarah, Adat dan Budaya (Peusaba) Aceh, Mawardi Usman, dilansir dari Antara, Rabu (10/2/2021).