BERITACEH | Sebanyak 1.000 santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren se-Aceh mendapatkan bantuan dari Baitul Mal Aceh. Bantuan tersebut disalurkan melalui rekening masing-masing santri sebesar Rp1 juta dengan total anggaran Rp1 miliar.
“Bantuan ini kita berikan kepada mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren,” ujar Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa di sela-sela menyerahkan secara simbolis di beberapa pesantren di wilayah Barat Selasan Aceh, Sabtu 24 Oktober 2020.
Armiadi menjelaskan, bantuan ini merupakan bantuan rutin setiap tahun dilaksanakan Baitul Mal Aceh yang bersumber dari dana zakat untuk senif ibnu sabil. Tujuan dari program ini untuk meringankan beban ekonomi santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren.
“Walaupun bantuan tidak terlalu besar, dengan adanya program ini setindaknya telah memberikan keringanan beban ekonomi bagi mereka sebagai generasi muda Aceh ke depan,” tambahnya.
Armiadi berharap Baitul Mal Aceh terus mendapatkan kepercayaan daripada masyarakat khususnya para muzakki, sehingga program-program yang ada di Baitul Mal Aceh bisa terus ditingkatkan, baik dari segi jumlah penerima maupun program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Program Zakat se-Aceh
Selain program Bantuan Pendidikan bagi Santri, Baitul Mal Aceh juga memiliki program lain yang skala penyalurannya ke seluruh Aceh, di antaranya:
Beasiswa Penuh 1 (Satu) Keluarga 1 (Satu) Sarjana sebanyak 177 orang, Beasiswa Berkelanjutan Siswa/Santri Tahfidh Al-Quran. Kemudian bantuan untuk korban musibah bencana alam/ bencana kemanusian.
Selanjutnya, bantuan Modal pemberdayaan Ekonomi Muallaf, bantuan skripsi untuk 17 PTN/PTS sebanyak 373 orang, Bantuan untuk muallaf baru, bantuan Dana untuk Tanggap Darurat Bagi Keluarga Miskin
SelBantuan bagi Penderita Kanker.
Selanjutnya, halassemiadan penyakit kronis lainnya dari Keluarga Miskin
Dan bantuan untuk Anak Terlantar dan Korban Kekerasan/KDRT/, baantuan Pemberdayaan Gampong Zakat Produktif.
Terakhir, bantuan untuk masyarakat terdampak covid-19 sebanyak 3.600 orang untuk 21 kabupaten (kecuali Banda Aceh dan Aceh Besar).
Untuk mengimbangi dua kabupaten/kota yang tidak disalurkan bantuan Covid, maka disalurkan program Kelompok Usaha Bersama (Kube) berbasis pendampingan untuk Banda Aceh dan Aceh Besar. Dengan harapan program Kube tersebut juga sebagai pilot project pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas.
“Jika program ini sukses maka akan terus mengekspansi ke kabupaten/kota lainnya sesuai kemampuan dana zakat yang dimiliki Baitul Mal Aceh. Prinsipnya, dana zakat yang disalurkan tepat sasaran dan memberikan dampak yang baik kepada penerima (mustahik).” tutur Armiadi.[Red]